Ketika membicarakan literasi keuangan, fokus biasanya tertuju pada angka cara mengatur anggaran, menabung, hingga memilih instrumen investasi. Namun, yang sering terlewat adalah aspek psikologis yang justru secara diam-diam mempengaruhi hampir semua keputusan keuangan. Contohnya, kemampuan mengelola emosi saat berbelanja impulsif atau ketika tergoda mengikuti tren konsumsi. Emosi yang tidak terkendali sering kali menjadi akar dari pengeluaran berlebihan dan keputusan yang tidak rasional.
Keterampilan lain yang tak kalah penting adalah kemampuan menunda kepuasan atau delayed gratification. Ini adalah kemampuan untuk memilih manfaat jangka panjang dibanding kesenangan sesaat. Di era serba instan, godaan untuk membeli sekarang dengan kemudahan PayLater atau promo digital membuat kemampuan ini semakin menantang. Padahal, orang dengan tingkat delayed gratification yang kuat biasanya lebih konsisten menabung, lebih waspada terhadap utang, dan lebih mampu menyusun perencanaan finansial jangka panjang.
Selain itu, setiap orang membawa money scripts keyakinan bawah sadar tentang uang yang terbentuk sejak kecil. Ada yang percaya “uang harus selalu dihemat”, ada pula yang merasa “uang harus dihabiskan selagi bisa dinikmati”. Keyakinan ini, tanpa disadari, mempengaruhi cara seseorang mencari uang, menghabiskan uang, bahkan cara mereka melihat risiko. Dengan mengenali money scripts pribadi, seseorang bisa memahami pola keuangannya dan melakukan koreksi bila pola tersebut tidak sehat.
Terakhir, ketahanan mental atau financial resilience menjadi aspek penting dalam menghadapi kerugian dan kegagalan finansial. Tidak semua keputusan membuahkan hasil, dan tidak semua rencana berjalan mulus. Orang yang memiliki ketahanan mental tidak mudah panik ketika nilai investasi turun, tidak menyalahkan diri secara berlebihan, dan mampu bangkit untuk memperbaiki strategi. Ketahanan ini membuat perjalanan finansial lebih stabil, realistis, dan jauh dari stres berkepanjangan.
Memperluas jaringan cabang ke semua pusat kota Indonesia
read moreMempererat hubungan baik dengan perushaan supplier alat produktif, salah satunya...
read moreMelaksanakan kegiatan peduli sesama melalui program CSR "Coorporate Social Resp...
read more