Dalam beberapa tahun terakhir, istilah FOMO (Fear of Missing Out) semakin sering terdengar, terutama di dunia investasi. FOMO muncul ketika seseorang merasa “takut ketinggalan” tren entah karena melihat orang lain untung besar dari saham, kripto, atau bisnis tertentu. Perasaan ini mendorong orang ikut-ikutan tanpa analisis mendalam, hanya karena khawatir terlambat masuk pasar. Hasilnya, banyak yang akhirnya mengalami kerugian karena keputusan diambil berdasarkan emosi, bukan perencanaan.
Berbeda dengan FOMO, financial mastery atau penguasaan keuangan adalah kondisi ketika seseorang memahami cara mengelola uang dengan sadar dan strategis. Mereka yang punya financial mastery tidak mudah terbawa arus, karena sudah punya rencana keuangan yang jelas: tahu kapan harus menabung, kapan berinvestasi, dan kapan menunda. Penguasaan ini datang dari kebiasaan belajar, membuat perhitungan rasional, serta memahami risiko dan tujuan jangka panjang.
Fenomena FOMO sering kali diperkuat oleh media sosial. Saat timeline dipenuhi pencapaian orang lain beli rumah, mobil, atau cuan dari investasi mudah sekali muncul rasa iri dan ingin cepat menyamai. Di sinilah pentingnya literasi keuangan: agar kita mampu melihat konteks di balik setiap cerita sukses. Tidak semua peluang cocok untuk semua orang, dan yang terlihat menguntungkan bagi orang lain belum tentu aman bagi kondisi finansial kita.
Membangun financial mastery bukan hal yang instan. Dibutuhkan disiplin, waktu, dan kesabaran untuk memahami cara kerja uang. Mulailah dengan mengenali tujuan keuangan pribadi, mencatat pengeluaran, mempelajari berbagai instrumen keuangan, dan mengontrol emosi saat membuat keputusan. Dengan begitu, kamu bisa berpindah dari pola pikir “takut ketinggalan” menuju pola pikir “tahu apa yang sedang dilakukan” sebuah langkah besar menuju kebebasan finansial yang sesungguhnya.
Memperluas jaringan cabang ke semua pusat kota Indonesia
read moreMempererat hubungan baik dengan perushaan supplier alat produktif, salah satunya...
read moreMelaksanakan kegiatan peduli sesama melalui program CSR "Coorporate Social Resp...
read more