Di tengah derasnya arus digitalisasi dan gaya hidup serba cepat, menabung untuk pensiun menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang, terutama generasi muda. Banyak yang lebih fokus pada kebutuhan jangka pendek seperti traveling, healing, atau membeli barang terbaru daripada memikirkan masa depan finansial. Akibatnya, kesadaran untuk membangun dana pensiun masih rendah, meski penghasilan terus meningkat.
Salah satu tantangan utama adalah lifestyle inflation ketika pendapatan naik, pengeluaran pun ikut membengkak. Alih-alih disisihkan untuk tabungan masa depan, uang sering kali habis untuk memenuhi keinginan sesaat. Selain itu, munculnya berbagai kemudahan seperti pay later atau cicilan tanpa bunga membuat banyak orang lebih mudah berhutang daripada berinvestasi.
Padahal, semakin cepat seseorang mulai menabung untuk pensiun, semakin besar potensi hasil yang bisa didapat berkat efek compounding. Menyisihkan sebagian kecil penghasilan setiap bulan, meski jumlahnya tidak besar, dapat berkembang pesat jika dilakukan secara konsisten dan disimpan di instrumen yang tepat, seperti reksa dana pensiun, DPLK, atau investasi jangka panjang lainnya.
Era modern sebenarnya juga membawa peluang baru. Teknologi finansial (fintech) kini menyediakan berbagai aplikasi yang mempermudah perencanaan dana pensiun. Mulai dari kalkulator pensiun digital, platform investasi otomatis, hingga tabungan berjangka online yang bisa disesuaikan dengan target usia pensiun.
Menabung untuk pensiun bukan hanya tentang angka, tapi juga tentang mindset. Dengan mengubah cara pandang dari “masih lama” menjadi “semakin cepat semakin baik,” generasi muda bisa memastikan masa depan yang lebih aman, mandiri, dan bebas dari tekanan finansial di hari tua.
Memperluas jaringan cabang ke semua pusat kota Indonesia
read moreMempererat hubungan baik dengan perushaan supplier alat produktif, salah satunya...
read moreMelaksanakan kegiatan peduli sesama melalui program CSR "Coorporate Social Resp...
read more