Apa itu Lifestyle Creep?
Saat pendapatan meningkat misalnya setelah kenaikan gaji atau bonus banyak dari kita tergoda untuk naik level dalam gaya hidup. Hal-hal yang dulu terasa sebagai kemewahan mulai dianggap kebutuhan. Inilah yang disebut lifestyle creep (atau lifestyle inflation), sebuah fenomena dimana pengeluaran ikut merangkak seiring pendapatan yang semakin besar.
Meski pendapatan bertambah, bukan berarti kemampuan menabung atau berinvestasi ikut membaik. Justru, karena pengeluaran naik, sebagian orang bisa merasa lebih kaya, tapi kenyataannya malah punya lebih sedikit uang cadangan. Banyak dari mereka bahkan berakhir hidup dari gaji ke gaji, meskipun nominalnya lebih besar.
Beberapa faktor mendasari fenomena ini. Pertama, ada tekanan sosial “ingin mengikuti gaya hidup orang lain” (keeping up with the Joneses) mendorong kita upgrade barang dan kebiasaan. Kedua, gaya hidup naik sering sangat perlahan sehingga kita tidak menyadarinya.
Untungnya, fenomena ini bisa dikelola. Salah satu strategi paling efektif adalah membuat anggaran (budget) dan menetapkan porsi tetap untuk tabungan atau investasi setiap kali gaji naik. Selain itu, penting untuk membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan tidak semua peningkatan gaya hidup harus langsung direspons dengan upgrade besar-besaran.
Kenaikan gaji memang membahagiakan, tapi jika tidak disertai kontrol, bisa justru menjadi bumerang bagi keuangan jangka panjang. Lifestyle creep adalah jebakan diam-diam yang bisa mengikis potensi menabung dan berinvestasi. Dengan kesadaran, perencanaan, dan disiplin, kita bisa merayakan kenaikan pendapatan tanpa kehilangan landasan keuangan yang sehat.
Memperluas jaringan cabang ke semua pusat kota Indonesia
read moreMempererat hubungan baik dengan perushaan supplier alat produktif, salah satunya...
read moreMelaksanakan kegiatan peduli sesama melalui program CSR "Coorporate Social Resp...
read more