Dalam satu dekade terakhir, ekonomi digital Indonesia berkembang pesat dan membuka banyak peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, ada satu tantangan klasik yang belum sepenuhnya teratasi yaitu akses pembiayaan.
Banyak UMKM yang masih kesulitan mengajukan kredit ke bank karena kendala administrasi atau minimnya rekam jejak keuangan. Di titik inilah pinjaman daring hadir sebagai alternatif. Lewat aplikasi digital, proses pengajuan pinjaman bisa dilakukan lebih cepat, sederhana, dan tanpa jaminan. Modal kerja pun bisa diperoleh dalam waktu singkat.
Tapi, ada hal penting yang tidak boleh dilupakan. Sebelum mengajukan pinjaman, UMKM perlu menghitung dengan cermat kebutuhan modal usahanya. Pinjaman yang sesuai kebutuhan akan membantu usaha berkembang, sementara keuntungan bisa dipakai untuk membayar cicilan. Sebaliknya, pinjaman tanpa perhitungan justru berisiko menambah beban keuangan.
Dengan pemanfaatan yang bijak, pinjaman daring bisa jadi mitra penting UMKM untuk menjaga arus kas, mendukung ekspansi usaha, dan meningkatkan daya saing di pasar digital. Di sisi lain, peningkatan literasi keuangan dan pengawasan regulasi tetap mutlak diperlukan agar pinjaman daring tumbuh sehat, aman, dan berkelanjutan bagi ekosistem ekonomi Indonesia.
Memperluas jaringan cabang ke semua pusat kota Indonesia
read moreMempererat hubungan baik dengan perushaan supplier alat produktif, salah satunya...
read moreMelaksanakan kegiatan peduli sesama melalui program CSR "Coorporate Social Resp...
read more