Kemajuan teknologi finansial (fintech) telah mengubah cara masyarakat mengakses dan mengelola uang. Kini, hampir semua aktivitas keuangan mulai dari menabung, berinvestasi, hingga meminjam dana bisa dilakukan hanya lewat ponsel. Namun, di balik kemudahan ini, muncul pula risiko baru seperti penipuan digital, penyalahgunaan data pribadi, hingga layanan ilegal yang menjerat konsumen. Inilah mengapa regulasi keuangan menjadi sangat penting di era digital.
Regulasi keuangan berfungsi sebagai perisai perlindungan bagi konsumen. Tanpa aturan yang jelas, siapa pun bisa dengan mudah meluncurkan produk atau layanan keuangan digital tanpa pengawasan yang memadai. Hal ini berpotensi merugikan pengguna, terutama mereka yang belum memiliki literasi keuangan yang kuat. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), masih banyak masyarakat yang terjebak dalam praktik fintech lending ilegal karena tergiur penawaran cepat dan mudah tanpa memahami risikonya.
Melalui regulasi, pemerintah dapat memastikan bahwa setiap perusahaan fintech, bank digital, dan penyedia layanan keuangan lainnya mematuhi standar keamanan dan transparansi. Misalnya, OJK telah menerapkan Peraturan OJK Nomor 10 Tahun 2022 tentang Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI), yang mengatur aspek perlindungan konsumen, batas bunga pinjaman, hingga transparansi biaya. Sementara itu, Bank Indonesia juga memperkuat kebijakan terkait sistem pembayaran digital, seperti QRIS dan BI-Fast, untuk menjaga stabilitas dan keamanan transaksi nontunai.
Selain melindungi konsumen dari potensi penipuan, regulasi juga menciptakan iklim usaha yang sehat. Dengan aturan yang jelas, perusahaan fintech memiliki panduan yang pasti dalam menjalankan inovasi. Ini membantu meningkatkan kepercayaan publik dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital secara berkelanjutan.
Bagi masyarakat, memahami pentingnya regulasi keuangan sama artinya dengan memahami hak dan kewajiban sebagai pengguna. Sebelum menggunakan layanan keuangan digital apa pun, pastikan lembaga tersebut terdaftar dan diawasi oleh OJK atau otoritas resmi lainnya. Langkah kecil ini bisa jadi perbedaan besar antara keamanan finansial dan risiko kerugian
Memperluas jaringan cabang ke semua pusat kota Indonesia
read moreMempererat hubungan baik dengan perushaan supplier alat produktif, salah satunya...
read moreMelaksanakan kegiatan peduli sesama melalui program CSR "Coorporate Social Resp...
read more
