Diskon selalu tampil menggoda warna merah menyala, angka persentase besar, dan kalimat pemikat seperti “limited time offer!” seolah dirancang khusus untuk memancing keinginan belanja. Dalam dunia digital yang serba cepat, keputusan membeli sering diambil tidak lagi berdasarkan kebutuhan, tetapi karena rasa takut melewatkan kesempatan. Padahal, potongan harga yang terlihat hemat di awal bisa berubah menjadi jebakan finansial jika dipicu oleh emosi, bukan perencanaan.
Fenomena ini disebut emotional spending, yaitu ketika keputusan belanja dipicu dorongan sesaat. Diskon memberi ilusi lebih murah, padahal yang lebih penting adalah apakah kita memang butuh barang tersebut. Banyak orang justru menghabiskan lebih banyak uang saat diskon karena membeli barang-barang yang tak pernah masuk rencana mereka. Celah kecil ini yang perlahan mengikis kesehatan finansial, terutama jika terjadi berulang.
Diskon memberi sensasi “menang” seolah kita berhasil mendapat keuntungan. Sensasi itu memicu hormon dopamin yang membuat kita merasa puas dan ingin mengulanginya lagi. Tanpa disadari, kita sedang memperkuat kebiasaan konsumtif, bukan memperkuat kemampuan mengelola uang. Pada akhirnya, saldo menipis bukan karena pengeluaran besar, melainkan akumulasi belanja kecil yang tak terkontrol.
Agar tetap waras di tengah banjir promo, seni menolak godaan diskon sebenarnya dimulai dari membuat jeda. Saat melihat potongan harga, beri diri sendiri waktu untuk berpikir:
Apakah barang ini benar-benar dibutuhkan?
Apakah pembelian ini sudah direncanakan? Jika jawabannya tidak, diskon itu sebaiknya dilewatkan.
Pada akhirnya, diskon bukan musuh tetapi hanya alat pemasaran yang sangat efektif. Seni sebenarnya ada pada kemampuan membedakan peluang yang membantu keuangan dengan godaan yang mengabaikannya. Ketika keputusan finansial dibuat secara sadar, bukan tergesa, diskon bisa tetap dinikmati tanpa harus mengorbankan stabilitas keuangan. Dunia penuh promo tak akan berhenti, tapi kita selalu bisa belajar menjadi kapten bagi dompet sendiri.
Memperluas jaringan cabang ke semua pusat kota Indonesia
read moreMempererat hubungan baik dengan perushaan supplier alat produktif, salah satunya...
read moreMelaksanakan kegiatan peduli sesama melalui program CSR "Coorporate Social Resp...
read more