Selain itu, strategi pembiayaan aset juga sangat penting. Membeli alat berat secara tunai mungkin tampak ideal, tapi bagi banyak perusahaan, opsi leasing lebih masuk akal. Dengan pembiayaan yang fleksibel, modal kerja bisa dialokasikan ke kebutuhan lain seperti gaji, bahan baku, atau pengembangan proyek baru.

Tak kalah penting adalah diversifikasi sumber pembiayaan. Jangan hanya mengandalkan pinjaman bank, tetapi juga eksplorasi alternatif seperti kerjasama dengan fintech, investor swasta, hingga obligasi korporasi. Dengan begitu, risiko keuangan bisa lebih terkendali.

Strategi keuangan cerdas bukan sekadar menjaga agar bisnis tidak bangkrut, tetapi juga memberi ruang untuk tumbuh. Dengan manajemen arus kas, pembiayaan yang tepat, dan kontrol biaya operasional, bisnis konstruksi dan tambang bisa lebih tahan banting dalam menghadapi tantangan industri.