Dalam menjalankan operasional, banyak perusahaan memiliki aset bernilai tinggi seperti alat berat, mesin produksi, atau properti yang digunakan setiap hari. Namun, tidak semua aset tersebut dioptimalkan dari sisi finansial. Skema sale and lease back hadir sebagai solusi untuk mengubah aset menjadi sumber dana segar tanpa harus menghentikan penggunaannya. Melalui skema ini, perusahaan menjual aset kepada lembaga pembiayaan, lalu menyewanya kembali untuk tetap digunakan dalam kegiatan operasional.
Keunggulan utama sale and lease back terletak pada kemampuannya meningkatkan arus kas perusahaan secara cepat dan terukur. Dana hasil penjualan aset dapat dialokasikan untuk ekspansi usaha, pembelian bahan baku, refinancing kewajiban, atau penguatan modal kerja. Di saat yang sama, perusahaan tetap dapat menjalankan bisnis seperti biasa karena aset tersebut tetap berada dalam penguasaan operasional melalui perjanjian sewa.
Dari perspektif manajemen keuangan, skema ini juga membantu perusahaan menjaga struktur neraca yang lebih sehat. Aset tetap yang sebelumnya “terkunci” dapat diubah menjadi likuiditas, sehingga rasio keuangan menjadi lebih fleksibel. Selain itu, pembayaran sewa dapat direncanakan secara berkala, sehingga memudahkan pengelolaan cash flow dan perencanaan jangka menengah hingga panjang.
Seiring meningkatnya kebutuhan pembiayaan yang efisien dan adaptif, sale and lease back menjadi alternatif yang semakin diminati, khususnya di sektor industri, logistik, konstruksi, dan pertambangan. Dengan perencanaan yang tepat dan mitra pembiayaan yang kredibel, skema ini tidak hanya membantu perusahaan bertahan di tengah tantangan bisnis, tetapi juga mendorong optimalisasi aset sebagai bagian dari strategi pertumbuhan berkelanjutan.
Memperluas jaringan cabang ke semua pusat kota Indonesia
read moreMempererat hubungan baik dengan perushaan supplier alat produktif, salah satunya...
read moreMelaksanakan kegiatan peduli sesama melalui program CSR "Coorporate Social Resp...
read more